Kolam Uang Digitaliasi

Manfaatkan Digitalisasi Sebagai Kolam Uang, Jemput Rezekimu dengan Cara ini!

Sesuatu yang telah ditakdirkan untukmu tidak akan lari kemana. Tapi ya perlu diusahakan juga!

Uang selalu menjadi pembicaraan yang menarik. Apalagi disaat seperti ini. Pasalnya, adanya pandemi telah membuat banyak perubahan dalam banyak segi kehidupan. Salah satunya perekonomian.

Ada yang usahanya laris menjadi sepi, ada yang terkena PHK, ada juga yang semakin kaya dalam situasi ini. Mereka yang mau beradaptasi dengan keadaan akan selangkah lebih unggul dari yang lain.

Tidak terlalu sulit jika mengerti strateginya. Tidak juga mudah kecuali yang mau melewati jalannya. Apa itu? Merangkul teknologi untuk membersamai bisnis yang kamu tekuni.

Pastinya teknologi sudah tidak asing lagi digunakan dalam sehari-hari. Saat kamu membaca tulisan ini sesungguhnya teknologi turut campur tangan di dalamnya. Entah membukanya lewat handphone atau laptop.

Simak data dari We Are Social Per Jan 2021 berikut:

We Are Social

We Are Social 2

Angka yang tertera bisa menjadi sebuah “harta karun” bagi yang mampu melihatnya. Kalau kamu mau belajar mendapatkan “harta karun” tersebut, ingin membangunnya dari nol, baca tulisan ini sampai usai. Semoga usahamu mencari rezeki semakin mudah digapai.

1. Menyelami Diri Sendiri

Percuma diberi fasilitas internet yang melimpah, kalau tidak tau bagaimana ingin menggunakannya. Scrolling sana sini tanpa tujuan. Menjadi penonton keberhasilan orang? Kini saatnya kamu ikut menjadi pemain.

Jangan dulu tanyakan bisnis apa yang harus dimulai. Bisnis apa yang cocok untuk mahasiswa. Bisnis apa yang cocok untuk IRT. Dan lain sebagainya.

Karena sejatinya semuanya tergantung dirimu. Hati kecilmu tau apa yang kamu mau. Ketika hati berbicara, pikiran berkata, alam pun bergetar hingga mendekatkanmu pada apa yang kamu pikirkan.

Setiap manusia diciptakan dengan keunikannya masing-masing. Jadi, kenalilah sesuatu yang “menjual” dalam dirimu. Atau sesuatu hal yang mendukung impianmu.

Kamu senang berbicara. Kamu mampu mempengaruhi orang lain dengan semua ucapanmu. Maka hal yang bisa kamu tekuni contohnya sebagai public speaker. Mulai dari membuat podcast, jadi youtuber, hingga akhirnya dipanggil jadi pembicara kemudian membuat perusahaan pelatihan public speaking, misalnya.

Kalau kamu senang memotret sesuatu hal itu juga peluang yang bagus. Bermula dari memotret diri sendiri, keluarga, alam sekitar, hingga akhirnya dikenal banyak orang karena hasil jepretanmu bagus.

Begitu pula dengan bakat dan minat lainnya seperti memasak, menulis, mengajar, dll. Tentukan satu terlebih dahulu untuk ditekuni. Lalu kembangkan “bisnis”mu itu.

Bagaimana cara mengembangkannya? Ikuti alur tulisan ini.

2. Memilih Platform yang Powerfull untuk Branding

Ibarat kamu jualan sesuatu tapi hanya di “dalam rumah” (hanya diri kamu sendiri yang tau) ya bagaimana mau berkembang?

Ada dua pilihan. Offline atau online. Sesuai judul tulisan ini, akan dibahas mengembangkan bisnis secara online. Untuk produk fisik maupun digital tetap bisa go online. Kalaupun kamu sudah memiliki toko, kamu tetap bisa go online.

Pilih media online yang disukai dan kuasai. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan di platfrom lainnya karena bisa saling berkaitan untuk menjadi sumber traffic.

Contohnya berjualan produk digital. Buat website untuk dijadikan tempat informasi lengkap hingga proses transaksi. Undang audience untuk mengunjungi website dengan membuat postingan yang edukatif di media sosial.

Media sosial yang digunakan untuk menaikkan pengunjung bisa melalui instagram, twitter, tik tok, sesuaikan dengan jenis usahamu. Jangan lupa untuk rutin membuat konten karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha ke depannya. Perbanyak sharing informasi yang bermanfaat untuk audience. Baru kemudian selling.

Seperti kata Tung Desem Waringin, biarkan orang lain win terlebih dahulu baru kita win.

3. Kenali Audiens

Selama perjalanan membangun followers di media sosial, kamu mulai mengenali audience seiring berjalannya interaksi yang terjadi. Mulai dari postingan, story, maupun siaran langsung. Pahami siapa yang menjadi penikmat kontenmu terutama dari segi umurnya. Agar kamu tahu bahasa apa yang memang benar-benar cocok untuk mereka.

Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak ada penjualan. Hahaha.

Selain dengan mengenali audience di akun sendiri, lihat beberapa role model yang sesuai dengan akun milikmu. Amati dengan seksama bagaimana akunnya bisa sebesar itu, tiru yang sesuai, modifikasi menjadi sesuatu yang terlihat sama tapi sebenarnya berbeda.

Intinya selalu jaga hubungan baik dengan audience agar mereka tak lari sebelum kamu menjual produkmu. Disinilah “asupan gizi” memang perlu rutin dijalankan.

4. Buat Solusi

Perjalanan bisnismu benar-benar dimulai. Setelah melakukan penyelaman terhadap diri sendiri, membangun branding untuk bisnismu, mengenali audience, kini saatnya menawarkan solusi terhadap permasalahan target audience.

Dari interaksi yang terjalin pasti akan ada sebuah celah yang bisa dilihat. Tentang keresahan audience dalam hal apapun. Misalnya kamu membangun akun tentang self improvement, produk yang bisa dijual diantaranya buku cara memanfaatkan waktu agar produktif, meraih kehidupan yang sukses, dll.

Dalam konteks ini, jangan pikirkan apa yang kamu sukai. Tapi pikirkan apakah audience butuh produk yang akan kamu jual.

5. Susun Strategi Marketing yang Tepat

Mau sebagus apapun produknya tapi kalau tidak jago memasarkan maka hasilnya kurang efektif. Kalau sasarannya tidak tepat juga membuat modal sia-sia.

Dalam buku Marketing Revolution, fokus marketing diantaranya menciptakan penawaran yang begitu menarik dan bisa dipercaya.

Kenapa harus menarik? tanyakan kepada dirimu sendiri. Ketika ada yang menjual baju (saja) dan baju (+bonus tertentu), mana yang paling kamu pilih?

Fokus memberikan nilai tambah supaya penjualanmu semakin bertambah.

Lalu bagaimana supaya dipercaya? Kamu bisa memberikan garansi, coba sebelum beli, tunjukkan testimoni, free support, free sample, asuransi, dll. Sesuaikan dengan produk yang kamu jual.

Setelah menyiapkan penawaran menarik tersebut dilanjutkan dengan memikirkan strategi pemasaran yang cocok. Instagram digunakan untuk lebih dekat dengan audience tapi jika hanya menggunakan postingan manual maka penjualan belum tentu maksimal untuk semua produk. Maka pelajarilah channel-channel digital marketing.

Dalam digital marketing ada channel organic dan paid. Contoh channel organic yaitu content marketing, search engine optimization, social media organic, CRM (email marketing, sms, push notification). Contoh channel paid yaitu search engine marketing (google), display ads, social media ads, retargeted ads. Untuk permulaan, bisa perhatikan cara berikut :

Gunakan search engine marketing (google) untuk memasarkan produk yang sering dicari orang. Pastikan kamu memiliki budget.

Gunakan social media organic untuk mendapatkan banyak traffic dan dekat dengan audience.

Gunakan social media ads (fb ads & ig ads) untuk memasarkan produk yang belum terlalu sering orang ketahui. Perkenalkan menggunakan desain dan copywriting yang tepat. Cara ini efektif untuk meraih penjualan secara cepat sekitar 1-3 bulan ke depan karena target audience bisa dibidik langsung sesuai demografinya.

Gunakan SEO untuk menciptakan hasil dalam jangka yang panjang sekitar 3 bulan ke depan. Cara ini tidak disarankan untuk kamu yang ingin memperolah penjualan secara cepat karena SEO butuh waktu.

Gunakan email marketing ketika kamu sudah memiliki banyak database target pasar kamu. Tinggal sekali kirim maka semua database itu akan menerima pesan di email. Tapi jangan setiap hari mengirim email penawaran produk. Beri selingan informasi yang edukatif untuk mereka dan ciptakan interaksi.

6. Bangun Sistem Otomatisasi

Ini berkaitan dengan poin sebelumnya.

Ketika bisnismu berjalan cukup lama dan ingin membesarkannya, membangun sistem agar tidak lelah mengurus pesanan secara manual adalah wajib.

Kamu memilih masuk ke dunia digital marketing, maka poin di bawah ini disarankan untuk dilakukan. Contoh platform di bawah ini bisa diganti dengan platform lain keinginanmu, selagi kegunaannya sama.

Contoh urutan sistem otomatis di dunia digital sebagai berikut :

a. Membuat Website

Tahap ini sudah seharusnya dilakukan di awal ketika memilih platform untuk berbisnis. Perannya sangat penting sebagai pusat informasi hingga sampai pada proses pembayaran. Kamu bisa memilih wordpress untuk situs websitemu. Jangan lupa pilih domain yang sama dengan nama media sosial bisnismu.

b. Membuat Funnel

Hal ini penting untuk memahami bagaimana perjalanan pelangganmu. Bermula dari banyaknya orang yang sadar akan produkmu, mulai menelusuri, mengevaluasi, tertarik membeli, hingga akhirnya mereka mau closing. Tahap ini juga sudah dilakukan saat melakukan strategi marketing.

c. Setting Orderonline

Orderonline berguna untuk memproses penjualan yang masuk dari websitemu. Jadi, kamu tidak perlu mengecek satu per satu orderan yang masuk setiap saat. Namun, tidak masalah jika harus dikontrol.

d. Setting Woowa

Woowa berguna untuk mengirimkan pesan secara otomatis ke whatsapp. Seperti after checkout, order completed, reminder, dll. Ini sangat memudahkanmu supaya tidak follow up setiap saat.

e. Setting Getresponse

Getresponse digunakan sebagai email marketing. Selain biayanya rendah, menggunakan email akan menjangkau banyak lead dengan sekali kirim.

f. Provesource

No trust, no business. Itu memang benar adanya. Bagaimana mungkin orang akan beli kalau tidak percaya dengan penjualnya. Di dunia digital kamu bisa memakai proveosurce untuk meningkatkan bukti sosial. Biasanya akan dimunculkan di landing page secara bergantian di bawah atau di atas. Contoh pop up tulisannya begini : “Ani dari Malang telah membeli (nama produk), (waktu pembelian)”

g. Setting Moota

Moota digunakan untuk mengecek mutasi dan saldo rekening. Jadi, kamu tidak perlu lagi mengurus transferan satu per satu. Waktu yang ada bisa kamu gunakan untuk kegiatan lainnya.

Cara yang telah dijelaskan di atas bisa kamu terapkan di bisnis yang menjual produk digital atau produk fisik. Karena melalui online kamu bisa menjangkau lebih banyak calon pelanggan sehingga tingkat konversi kemungkinan akan jauh lebih besar.

Memang urutannya terlihat biasa, namun mengenai kesuksesan menjalankannya setiap orang bisa berbeda-beda. Tergantung pada kepribadian, konsistensi, komitmen, dan lainnya. Jadi, di awal sebelum memulai pastikan apa alasan yang kuat untukmu memulai sebuah bisnis. Hal ini akan menguatkanmu dalam perjalanan menuju puncak.

Proses di atas akan sangat mendukung perkembangan bisnismu jika kamu percaya hal itu. Sebab, apa yang kamu percaya itulah yang akan terjadi. It’s about your mindset.

Selamat berproses menjadi pengusaha sukses!:)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *