Stuck

Lelah Tak Bertepi

Waktu menunjukkan pukul 22 : 05 WIB. Kamu masih setia memandang layar laptop itu sedari pagi. Mengerjakan sesuatu yang kau anggap penting dalam hidup. Ada yang menyelesaikan tugas kuliah, ada yang lembur kerjaan, ada yang mengerjakan pr, ada yang mengerjakan hobi, dan ada yang rebahan membayangkan masa depan.

Barangkali kamu ada di dalam salah satu aktivitas di atas. Kalau lihat-lihat artikel di internet, kalau dengar kata orang tua, kalau baca buku, mungkin kamu tahu bahwa alangkah baiknya jam-jam seperti ini lebih baik tidur. Jangan begadang. Tidak baik untuk kesehatan. Ya, kamu ingin sekali seperti itu.

Tapi, apalah daya usia yang semakin bertambah juga malah semakin susah untuk tidur awal waktu. Entah karena banyak pikiran atau memikirkan yang tidak perlu. Ada saja alasan untuk tetap terjaga.

Seolah tugas tiada henti menghampiri. Gugur satu tumbuh seribu. Tapi, kau sudah sejauh ini. Kakimu kuat melangkah. Bahumu kuat menanggung.

Ada impian yang harus terealisasikan. Maka dari itu, menyerah bukanlah pilihan. Kamu tetap berjalan dengan harapan akan indah di masa depan.

Dalam hal ini kamu juga perlu menyadari sesuatu. Bahwa tidak semua hal bisa kamu kerjakan dengan baik. Kamu perlu fokus terhadap sesuatu yang benar-benar berdampak baik untuk masa depanmu.

Abaikan hal-hal remeh yang semestinya tidak perlu diikuti. Ini adalah sebuah cara agar tak lelah mengejar banyak hal yang pada akhirnya tak satu pun kau dapatkan.

Ibarat berada di sebuah lapangan yang luas, ada begitu banyak kelinci yang menarik perhatianmu. Lalu, kau fokus pada lima kelinci yang paling bagus. Dikejarlah semua itu. Kelinci satu tidak dapat, lari ke kelinci kedua, dan seterusnya. Akhirnya, kau pun memutuskan mengejar dua kelinci. Tapi sama saja, masih kurang fokus.

Hingga pada akhirnya diburulah satu kelinci dengan usaha yang begitu luar biasa. Berlarian kesana kemari, tersandung batu, masuk ceburan air, dan kegagalan lainnya. Tapi, karena Tuhan melihat kesungguhanmu diberikanlah satu kelinci itu, tepat disaat kamu ingin menyerah, tepat disaat kurang satu langkah lagi menyentuh garis finish. Skenario Tuhan memang indah.

Lho, berarti kalau sekarang saya lagi fokus sama dua hal ngga boleh dong?, tanyamu. Boleh-boleh saja, tapi tau prioritas dan benar-benar menghabiskan lebih banyak jam terbang di satu hal. Sedangkan di waktu senggang pelajari ilmu yang lain secara konsisten.

Lelah juga tak hanya disebabkan oleh banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan. Kadangkala terlalu fokus tanpa memberikan jeda juga menjadi alasan lain.

Misalnya kamu begitu giat belajar untuk ujian masuk perguruan tinggi. Setiap pagi, jam istirahat, sepulang sekolah, dan malam hari. Begitu seterusnya setiap hari tanpa jeda.

Kau yakin betul sudah memahami semua materi. Rumus-rumus sudah hafal di luar kepala, teori juga begitu lancarnya kau lafalkan bak seorang narator. Belajarmu terasa terbayarkan.

Lalu, apa yang kurang?

Kau lihat begitu banyaknya orang yang gagal ujian meski belajar mati-matian. Ada faktor takdir Tuhan yang berkata lain, ada juga faktor terlalu percaya diri hingga tak mau evaluasi.

Belajar juga perlu evaluasi sebelum bertanding di lapangan yang sesungguhnya. Meminta teman untuk mengetes, mengerjakan ujian bareng satu kelompok, hingga sering mengikuti try out yang sering diselenggarakan oleh banyak instansi.

Hasil dari jeda, yaitu berhenti belajar sejenak dan melakukan tes evaluasi kemampuanmu itulah yang akan membuatmu semakin baik. Analisislah.

Dari jeda itu dan melihat hasilnya, kamu jadi tahu seberapa kemampuanmu dibandingkan dengan kompetitor. Kalau hasilnya baik itu bagus. Berarti lelahmu terbayarkan. Kamu bisa melanjutkan belajarmu untuk semakin meningkatkan diri.

Kalau hasilnya masih kurang baik juga tidak apa-apa. Tandanya harus belajar lebih giat lagi dan memperbaiki apa yang kurang.

Selain tidak memberi jeda, penyebab lelah lainnya ialah tidak belajar dari orang lain. Belajar dari mereka yang sudah mencapai apa yang kamu inginkan itu sangat perlu.

Melanjutkan kasus tadi, kamu bisa bertanya pada kakak kelas yang sudah pernah lolos ujian masuk perguruan tinggi. Tanyakan secara detail semua hal yang diperlukan. Dengan begitu jalanmu sedikit lebih ringan.

Ini berlaku untuk semua impian kamu. Terapkan saja dan konsisten untuk terus berproses di jalan mimpimu.

Ada hal lain yang perlu diperhatikan selagi kamu berjuang dengan keras. Sesuatu yang bisa memulihkan energimu yang terkuras. Sesuatu yang mengembalikan moodmu ketika merasa dunia tak ada yang berpihak padamu.

Jawabannya adalah refreshing.

Jikalau ditanya seberapa penting, menurut saya sangat penting meski sesekali. Hal ini dalam rangka menjaga kewarasan diri di tengah rutinitas bak kerja rodi.

Tidak perlu menyewa hotel berbintang lima yang dibalik jendelanya ada nuansa pantai, pun tidak perlu menyewa pulau untuk mencari ketenangan diri. Boleh-boleh saja kalau mau, tapi dalam hal ini saya sedang ingin memberi saran yang sederhana saja. Bisa diterapkan semua kalangan.

Bermula dari dalam rumah. Buatlah suasananya menjadi tempat yang kamu impikan. Ingin berada di puncak gunung ya dirikan tenda lalu tidurlah di dalamnya. Kalau butuh angin segar ya setel kipas angin, hehe.

Lanjut ke halaman rumah. Buatlah ia menjadi enak dipandang. Entah dijadikan kebun bunga maupun kebun buah. Ditambah dengan ayunan. Atau apapun itu sesukamu. Sesuatu hal yang membuat diri merasa lebih baik.

Kalau di luar rumah ya liburan terdekat. Mana saja yang penting kamu bisa melepas penat di tempat itu.

Satu hal yang perlu disadari bahwa kamu harus bahagia dalam keadaan apapun. Bahagia dulu, nanti hal positif lain juga akan mengikuti. Energi positif yang dipancarkan ke alam semesta nantinya akan kembali pada dirimu juga. Sudah pernah belajar hukum-hukum alam?

Kalau belum, pelajari ya.

Kembali ke topik.

Sudah sampai mana tadi ya? Ooh iya. Refreshing.

Ada satu hal lain yang tak kalah penting. Ini terakhir tapi paling penting.

Kalau kamu sudah begitu lelah dengan perlombaan duniawi ini maka jawabannya cukup mengingat Tuhan. Ialah tempat pulang dan mengadukan segala perasaan.

Semua bahagiamu, semua lelahmu, adukanlah tanpa ada yang perlu ditutupi. Sejatinya bahwa Dia pun tau semua rasamu itu. Namun ingin mendengarkannya langsung dari hambaNya.

Hanya itu yang bisa kamu jadikan pedoman kala semua sedang tak baik-baik saja. Ia menguatkanmu dalam semua keadaan.

Setelah membaca semua ini, saya harap lelahmu berkurang dan kembali semangat untuk berjuang. Baik untuk dirimu di masa depan, untuk keluarga yang ingin kamu bahagiakan, maupun secuil harapan untuk hal yang tak pernah orang lain pikirkan.

Kamu harus percaya bahwa kamu bisa melakukannya. Tak perlu fokus pada pencapaian orang lain. Jadilah semakin baik dari diri sendiri setiap waktunya.

Lelahmu pasti terbayarkan.

Selamat berproses. Kutunggu kabar suksesmu.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *