Hidup di era seperti ini cukup menantang diri. Lho, kok bisa? Sebagian orang berpikir bahwa kita jauh lebih mudah dengan kondisi yang sekarang ini. Ya, memang betul. Informasi berserakan di dunia digital dan begitu mudah kita dapatkan. Baik secara gratis maupun berbayar. Namun, tanpa kita sadari bahwa informasi yang beredar tidak selalu menjadi sesuatu yang kita butuhkan.
Kadangkala apa yang dilihat, didengar, dan ditonton malah membunuh produktivitas kita. Apa yang seharusnya dikerjakan menjadi terbengkalai karena begitu banyaknya distraksi. Tanpa sadar sebagian waktu merasa tercuri karena terlalu asyik berselancar di dunia digital.
Walau hanya sekadar scroll medsos dengan niat sebentar saja, eh malah kebablasan berjam-jam. Duh, kalau gini dibutuhkan aturan kerja yang jelas supaya waktu yang kita miliki bisa terbagi dengan baik sesuai porsinya.
Terus, gimana dong biar aku produktif? Tenang, habis ini saya akan bagikan hal-hal basic yang penting untuk kamu lakukan. Simak baik-baik dengan hati yang terbuka.
List kegiatan

Menggunakan list catatan kegiatan akan membantumu jauh lebih produktif. Perannya sebagai sebuah reminder agar apa yang dilakukan tidak melenceng dari tujuan. Dibandingkan hanya mengingatnya di kepala, menuliskannya bisa meminimalisir faktor lupa.
Mulailah dengan menulis/mengetik dari kegiatan yang paling penting terlebih dahulu. Sisanya sesuai urutan prioritas kedua dan selanjutnya. Buat target mingguan yang dipecah menjadi target harian untuk mempermudah prosesnya.
Setting jam kerja

Bayangkan kalau kamu kerja tanpa aturan, tanpa batas, atau seenaknya saja, sebentar-sebentar buka hp, bukan tak mungkin pekerjaanmu akan tertunda-tunda. Inilah gunanya membagi waktu supaya tidak terbuang sia-sia.
Melanjutkan poin pertama, setelah melakukan list kegiatan kamu bisa menuliskan jam kerja di sebelah tulisan kegiatan tersebut. Meski bisa saja ada hal yang tak terduga di sela-sela aktivitas, kamu yang terbiasa terjadwal akan mampu menentukan waktu pengganti. Dengan kata lain, kamu juga belajar untuk fleksibel.
Jauhkan ponsel

Cara ini efektif untuk kegiatan yang tidak membutuhkan koneksi internet. Misalnya kamu yang sedang menghadapi ujian dan perlu belajar dari buku, diperlukan konsentrasi penuh tanpa notif medsos. Maka dari itu, menjauhkan ponsel saat sedang belajar sangat diperlukan. Tentukan jeda yang tepat untuk kembali membuka ponsel, misalnya setelah 1 jam belajar. Tergantung setting jam belajar/kerja yang kamu lakukan sesuai poin nomor 2 di atas.
Atur ponsel

Jika poin 3 khusus untukmu yang tidak ingin terdistraksi semua notif ponsel, poin nomor 4 ini digunakan jika kamu tetap membutuhkan koneksi internet. Misalnya mengerjakan tugas online, berkomunikasi dengan atasan, melayani client, mencari referensi bahan konten, hingga berbisnis.
Agar tetap berfokus pada tujuan, notifikasi yang masuk ponsel harus diatur. Kamu bisa men-silent aplikasi yang sekiranya menghambat kinerjamu. Sisakan aplikasi primer yang digunakan untuk berkomunikasi seperti whatsapp dan email. Bisa ditambahkan aplikasi lain yang terkait dengan pekerjaanmu saat itu.
Jika melakukan silent juga tidak mempan, misalnya kamu tetap saja mengklik aplikasi tersebut, ada cara lain yang bisa dilakukan. Gunakan aplikasi yang langsung bisa memblok aplikasi apabila kamu khilaf membukanya.
Misalnya aplikasi stay focused dan appblock. Disana kamu bebas melakukan setting aplikasi yang bisa kamu buka dari jam tertentu sampai jam tertentu. Atau tidak bisa dibuka dari jam tertentu hingga jam tertentu. Apabila kamu membukanya di luar jam yang telah disetting maka aplikasimu tidak akan bisa dibuka. Settinglah sesuai kebutuhanmu.
Rutin evaluasi

Memonitor kerja adalah salah satu cara untuk meningkatkan apa yang kurang dan memperbaiki yang salah. Setelah seharian beraktivitas, kamu bisa menggunakan malam hari sebelum tidur untuk mengevaluasi apa yang telah dijalani. Apakah semuanya sesuai rencana ataupun jauh dari ekspektasi.
Catat apa yang baik dan apa yang menghambat produktivitasmu hari ini. Lakukan sedetail mungkin agar kamu bisa menarik benang merahnya sehingga bisa dijadikan pelajaran. Begitu pula ketika weekend tiba, sisihkan waktu untuk melakukan evaluasi mingguan. Apa saja yang telah tercapai di satu minggu tersebut, apakah sudah menuju impian yang menjadi target atau belum. Tanyakanlah hal tersebut pada diri sendiri. Jujurlah terhadap jawabannya. Gunakan hal itu untuk menjadi pribadi yang lebih baik di waktu berikutnya.
Bagaimana, sudah selesai meresapi 5 hal di atas? Pastinya kamu sudah siap untuk memulai hari-hari yang jauh lebih produktif. Semoga tebakan saya benar, ya. Setelah ini, keputusan berada di tanganmu. Berhenti hanya membaca dan menjadikannya sebagai pengetahuan atau lanjut ke level berikutnya dengan menerapkannya. Selamat mengambil langkah suksesmu!